Untuk mencapai danau ini diperlukan waktu +/- 5 jam dari kota Medan. Kami berangkat dari Medan pukul 6.00 WIB, sampai di danau Toba pukul 11.00 WIB. Sepanjang perjalanan dari Medan -Tebing Tinggi - Pematang Siantar banyak terlihat perkebunan kelapa sawit.
Danau Toba
Pemandangan Danau Toba
Menyeberang Danau Toba menuju Pulau Samosir
Diatas kapal penyeberangan
Menari berputar di depan patung Si Gale-Gale
Konon di Desa ini ada seorang Raja yang kaya raya bernama Raja Rahat. Dia mempunyai seorang putra bernama Manggale. Suatu ketika Raja mengirim putranya untuk ikut perang dan sayang Manggale meninggal dalam peperangan. Raja Rahat sangat sedih.
Untuk menghilangkan kesedihannya dibuatlah patung yang mirip dengan Manggala oleh 3 pemahat, pemahat pertama membuat bagian kepala, pemahat kedua membuat bagian leher hingga pinggang dan yang ketiga membuat dari bagian pinggang sampai kaki. Kemudian dengan kesaktiannya arwah Manggale dipanggil untuk masuk kedalam patung tersebut, jadilah patung Si Gale-Gale yang bisa menari dan menghibur Raja Rahat.
Rumah Bolon (rumah adat Batak Tomok)
Setelah puas menikmati Danau Toba dengan pulau Samosirnya, kita makan siang di warung nasi Pak Pos Parapat untuk menikmati ikan pora-pora goreng, setelah puas menikmati ikan khas danau Toba kami meluncur ke air terjun Sipiso-piso di desa Togging Kecamatan Merek Kabupaten Karo. Selain itu kita bisa melihat Danau Toba dari atas gunung di desa Tao Silalahi ... sangat indah. Brastagi daerahnya dingin karena berada di pegunungan dengan penghasil utama daerah jeruk, markisa, terong belanda, nenas juga sayur-sayuran. Sayangnya sampai Brastagi sudah menjelang malam jadi kita menikmati keindahan kerlap-kerlip lampu kota dari atas gunung.
Setiba di Medan jam sudah menunjukkan pukul 20.00 WIB, kita sempatkan makan mi rebus Medan, juga tak ketinggalan durian Medan .... ehm enak sekali.
No comments:
Post a Comment